Inilah Perbedaan Jenis Pesawat Airbus, Boeing, ATR dan Bombardier
- Pesawat Bombardier CRJ 1000
- Pesawat ATR
- Pesawat Boeing
- Pesawat Airbus
Moda Transportasi Udara di Indonesia Memang Menjadi Alternatif Pilihan. Salah satu alasannya adalah karena Transportasi Udara dianggap lebih Efisien Waktu. Tapi, Tahukah Anda tentang Seluk-beluk Pesawat udara yang Anda Tumpangi?
Salah satu Pesawat Udara yang kerap menjadi Perdebadan adalah Pesawat Jenis Boeing dan Airbus. Lantaran Keduanya memiliki berbedaan yang singnifikan. Kira-kira apa ya perbedaannya?
Bagi Masyarakat awam, Mungkin hanya mengetahui 1 (satu) jenis Pesawat saja. Padahal, Sarana Transportasi Udara terdiri dari beberapa Jenis Pesawat seperti Airbus, Boeing, ATR dan Bombardier. Berikut beberapa perbedaannya:
1). AIRBUS
Airbus S.A.S. adalah Produsen Pesawat Komersial yang berbasis di Toulouse, Prancis. Perusahaan ini didirikan tahun 2001 di bawah hukum Prancis sebagai perusahaan Join Stok yang dipermudah or “S.A.S.” (Société par Actions Simplifiée).
Airbus dipegang oleh EADS (80%) dan BAE SYSTEMS (20%), dua penyedia dan pemroduksi militer terbesar. Juga dikenal dengan nama dahulu Airbus Industrie, atau Airbus.
Sejarah Airbus Industrie mulai sebagai konsorsium Perusahaaan Penerbangan Eropa untuk menandingi Perusahaan Amerika seperti Boeing dan McDonnell Douglas.
Airbus Industrie awalnya Dibentuk pada tahun 1970, Setelah adanya persetujuan antara Aerospatiale (Prancis) dan Deutsche Aerospace (Jerman).
Kemudian Pada Tahun 1971 disusul oleh CASA (Spanyol) untuk mengembangkan Airbus A300, yang terbang pertama kali pada 1972.
Pada tahun 1979 British Aerospace (sekarang BAE SYSTEMS) bergabung dengan Airbus. Dengan 38% saham masing-masing dipegang oleh Jerman dan Prancis, 20% dipegang Inggris dan 4% dipegang Spanyol.
Airbus dikategorikan ke dalam Medium Range Aircraft dimana jenis Pesawat ini dapat menempuh jarak 4000 km hingga 10.400km.
Saat ini, Airbus berbasis di Perancis dan terdiri dari beberapa tipe yakni A319, A318, A320, A330 dan A321. Jenis Pesawat ini pun sudah digunakan oleh beberapa Maskapai Penerbangan di Indonesia.
Maskapai Penerbangan Indonesia yang menggunakan tipe AirBus ini adalah Citilink (Airbus A320-200), Air Asia (Airbus A320-200 dan Airbus A320Neo), dan Garuda Indonesia (Airbus A330-200 dan Airbus A330-300).
Airbus biasanya memiliki karakteristik badan yang sempit atau Narrow Body serta dapat menampung 150 penumpang hingga 180 penumpang.
2). BOEING
Banyak dari Anda yang Pasti sudah pernah mendengar tentang jenis Pesawat satu ini. Ya, Boeing merupakan jenis Pesawat yang paling populer di Dunia.
The Boeing Company adalah Perusahaan Multinasional yang Merancang, Memproduksi, dan Menjual Pesawat Terbang, Pesawat Rotor, Roket, dan Satelit. Perusahaan ini juga menyediakan jasa penyewaan dan dukungan produk.
Boeing adalah salah satu Produsen Pesawat terbesar dunia; juga kontraktor pertahanan terbesar kedua di dunia berdasarkan pendapatan tahun 2015. Serta merupakan eksportir terbesar di Amerika Serikat berdasarkan nilai dolar.
Markas Utama Boeing ada di Chicago, Ameriika Serikat. Terdapat 2 divisi yang berbeda dalam Boeing yakni:
- Boeing IDS atau Boeing Integrated Defense System yang memiliki tanggung jawab untuk produk angkasa dan militer; dan
- Boeing BCA atau Boeing Commercial Airlines yang dibuat untuk Pesawat sipil.
Boeing memiliki fungsi untuk Penerbangan sederhana dengan jarak dekat. Namun tercipta pula model atau seri 737-900 yang dapat terbang dengan jarak yang lebih jauh dan dapat membawa lebih banyak penumpang.
Pada dasarnya, jenis Pesawat Boeing dan Airbus seringkali bersaing secara ketat karena terbukti keudanya mampu memebrikan kualitas yang mumpuni untuk dunia Penerbangan.
Untuk Boeing Standard yang ditetapkan di Indonesia adalah Boeing 737, dimana hampir seluruh Maskapai Penerbangan di Indonesia menggunakannya untuk operasional mereka.
Salah satu perbedaan antara Boeing dan Airbus yang bisa Anda catat adalah Boeing dimiliki oleh Amerika Serikat, sementara Airbus dibentuk oleh Konsorsium Eropa.
Selain itu, Antara Peswat Airbus dengan Boeing juga memiliki Pebedaan yang sangat menonjol, diantaranya adalah:
- Bentuk Moncong
Pesawat Boeing memiliki bentuk moncong depan yang lebih runcing. Sementara Pesawat Airbus memiliki bentuk moncong yang lebih bulat. - Bentuk Badan Pesawat
Badan Pesawat Boeing terlihat lebih ramping. Sementara Pesawat Airbus terlihat lebih “Gendut”. - Ujung Sayap Pesawat
Ujung Sayap Pesawat Boeing memiliki bentuk melengkung ke atas. Sedangkan Pesawat Airbus memiliki ujung sayap yang runcing. Tapi beberapa tahun terakhir pesawat airbus merubah lengkungan sayapnya menyerupai pesawat boeing untuk menambah efisiensi. - Kokpit
Ruang kemudi pesawat atau kokpit dari kedua jenis pesawat ini juga berbeda. Pesawat boeing memiliki kemudi seperti bentuk strir atau biasa disebut yoke. Sedangkan Airbus memiliki kemudi berbentuk seperti joystick.
- Mesin Pesawat
Pesawat Boeing meletakkan mesinnya di bagian Sayap, Tepatnya menonjol ke depan sayap. Sedangkan airbus meletakkan mesinnya pada arah sebaliknya, Yaitu menjorok ke dalam sayap. - Lampu strobo
Bukan cuma mobil yang punya lampu strobo, pesawat juga ada di bagian belakangny. Lampu ini biasanya akan dinyalakan ketika memasuki runway. Meski letaknya sama, yang membedakan adalah berapa banyak lampu itu berkedip.
Pada pesawat boeing lampu akan berkedip satu kali setiap detiknya. Sedangkan pada airbus akan berkedip dua kali dalam satu detik.
Kedua Perusahaan Swasta Penghasil Pesawat Komersial ini sejak dekade tahun 1990an, diawali dalam pasar global untuk pesawat jet komersial berukuran besar, mulai dari pesawat berbadan sempit, lebar, hingga jet berukuran jumbo.
Garuda Indonesia juga mengoperasikan Boeing 777, Sebuah Pesawat Penumpang Sipil berbadan lebar untuk perjalanan jarak jauh dengan kapasitas 305 hingga 550 penumpang dengan jangkauan 5.600 hingga 16.400 km.
Selain itu, Boeing 777 untuk menggantikan Boeing 747 dan tentunya lebih efisien. Di kelas Long Range Aircraft yang mampu terbang minimal 10.400 km non stop, pesawat Boeing dan Airbus bersaing sangat ketat.
3). ATR
ATR berbasis di Prancis adalah salah satu Perusahaan yang berfokus pada pengembangan bisnis Pesawat Komersial dengan tipe ATR42 dan ATR72 sejak tahun 1981.
Perbedaan antara keduanya terletak dari jumlah kursi yang ada di masing-masing tipe pesawat. ATR42 berasal dari jumlah kapasitas kursi yang berjumlah 40 hingga 50.
Pesawat ini kemudian dikembangkan menjadi ATR72, sebuah Pesawat penumpang regional jarak pendek berkesan twin Turki dengan kapasitas kursi hingga 78 penumpang yang dikendalikan oleh dua kru Penerbangan.
Pesawat ATR72-600 telah digunakan oleh Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia dalam operasionalnya sehari-hari, terutama untuk rute-rute di Kalimantan (Balikpapan, Palangkaraya, Pontianak, dan Putusibau) sehingga transportasi di Kalimantan lebih cepat dan efisien seiring meningkatnya perdagangan dan perekonomian antar kata-kata tersebut.
Ramainya peminat yang menggunakan transportasi di rute-rute di area yang masih sulit transportasi, membuat Garuda Indonesia mengembangkan penggunaan ATR72-600 hingga ke daerah-daerah Timur Indonesia, seperti Bali, Bima, Mataram, dan Labuan Bajo.
Pejabat tinggi Garuda Indonesia menyatakan bahwa pesawat ATR inilah yang paling canggih dan nyaman di kelasnya untuk melayani rute Penerbangan jarak pendek di berbagai pulau dan kota.
Desain ATR; Penumpang memasuki pesawat menggunakan pintu belakang (yang sangat jarang digunakan dalam pesawat penumpang), sedangkan pintu depan digunakan untuk memasukkan kargo.
Finnair memesan ATR 72 mereka dengan pintu penumpang depan sehingga mereka dapat menggunakan garbarata jet di Bandar Udara Helsinki-Vantaa.
Ganjalan ekor harus dipasang ketika penumpang keluar atau memasuki pesawat, dalam kasus jika hidung pesawat terangkat, yang sering terjadi jika kargo dan penumpang keluar dan masuk dengan prosedur yang salah.
Pesawat ATR tidak memiliki Auxiliary Power Unit (APU) seperti umumnya pesawat lain, APU hanya merupakan opsi tambahan dan akan diletakkan di bagian kargo C4.
Sebagian besar Pesawat dilengkapi dengan rem baling-baling (biasanya disebut sebagai “Hotel Mode”) yang menghentikan baling-baling pada mesin #2 (kanan), memungkinkan mesin untuk menyala dan menyediakan udara dan tenaga untuk pesawat tanpa memutar baling-baling.
Rem baling- baling tersebut merupakan penggunaan yang tidak penting, dan banyak maskapai melepas rem tersebut, dan akhirnya perusahaan menghilangkannya dari pesawat sepenuhnya. Hal ini menghilangkan kebutuhan berat tambahan dan pengeluaran untuk perawatan APU dan rem baling-baling.
Keunggulan Lain dari Pesawat Komersial ATR72-600 adalah:
- Bisa menjangkau bandara kecil dengan landasan pacu kurang dari 1600 meter dan jarak tempuh kurang dari 900 NM,
- Walaupun berkapasitas 70 penumpang dengan jarak kursi hanya 30 inci, interior kabin tetap terasa aman dan nyaman bagi penumpang karena di desain khusus oleh ahli modifikasi interior mobil sport, Giorgetto Giugaro dari Italia,
- ATR72-600 juga diklaim hemat bahan bakar sekitar 50 persen ketimbang pesawat lain yang sejenis dan memiliki jarak tempuh yang sama, sehingga biaya operasionalnya lebih rendah,
- Kantor pelayanan ATR di Singapura akan menjamin ketersediaan suku cadang utama, seperti baling-baling dan nosel bahan bakar.
Varian dari Pesawat Komersial ATR adalah sebagai berikut:
- ATR 72-100
- ATR 72-101
- ATR 72-102
- ATR 72-200
- ATR 72-201
- ATR 72-202
- ATR 72-210
- ATR 72-211
- ATR 72-212
- ATR 72-500
- ATR 72-212A
- ATR 72-600
Pada hari Kamis 2 Oktober 2007, CEO ATR Stéphane Mayer, mengumumkan seri pesawat terbaru -600 pada konferensi pers yang diadakan di Washington, D.C.. ATR 42-600 dan ATR 72-600 baru akan dilengkapi dengan teknologi terbaru yang dibangun dengan pengalaman berharga yang didapat dari pesawat sebelumnya, dengan memiliki efisiensi yang lebih tinggi,
Kehandalan yang baik, konsumsi bahan bakar dan biaya operasi rendah. Pesawat ini akan dilengkapi dengan mesin standard PW127M (mesin baru menyediakan peningkatan 5% tenaga termodinamikasaat lepas landas, performa yang lebih baik pada landasan pendek, dalam kondisi cuaca panas dan ketinggian.
Dilengkapi dengan “fungsi boost” yang digunakan untuk menambah tenaga, hanya digunakan saat lepas landas.), Dek penerbangan dengan kokpit digital dilengkapi dengan lima layar LCD yang akan menggantikan EFIS (Electronic Flight Instrument System) yang dipakai saat ini.
Sebagai tambahan, sebuah Multi-Purpose Computer (MPC) akan meningkatkan kemanana penerbangan dan kemampuan operasional. Sistem avionik baru, yang disediakan oleh Thales, akan memyediakan kapabilitas CAT III dan RNP.
4). BOMBARDIER
Pesawat komersial dengan tipe Bombardier ini diciptakan oleh Bombardier Aerospace yang merupakan bagian dari Bombardier Inc, sebuah Perusahaan Pesawat terbesar keempat di dunia dalam hal pengiriman tahunan pesawat komersial secara keseluruhan, dan terbesar ketiga dalam hal pengiriman tahunan pesawat terbang secara keseluruhan.
Markas Bombardier berada di Montreal, Quebec, Canada. Bombardier bekerjasama dengan Perusahaan Aerospace ExelTech untuk Pemeliharaan, masalah perbaikan, dan overhaul (MRO).
Bombardier melengkapi Produksi Pesawat terbang mereka mulai dari pesawat jet bisnis, jet komersial, hingga turboprop. Di Indonesia sendiri, walaupun rata-rata menggunakan Boeing dan Airbus untuk mengangkut banyak penumpang sekaligus, namun untuk penerbangan di Timur Indonesia umumnya menggunakan pesawat yang lebih kecil.
Garuda Indonesia memilih Bombardier CRJ700 untuk rute-rute penerbangan ke Indonesia bagian timur yang masih memiliki akses transportasi yang minim.
Semua pesawat CRJ700 dibuat di Bandar Udara Internasional Montreal Mirabel di Kanada yang merupakan perpanjangan dari jumlah kursi pesawat yang terdiri dari 66 hingga 78 kursi. Dilengkapi dengan sayap baru, CJR700 dilengkapi dengan sudut flat yang tinggi dan perpanjangan serta sedikit pelebaran lambung dengan lantai yang lebih rendah.
Nah, sudah tahu kan Model Model Pesawat Terbang yang ada di Indonesia? Jangan khawatir soal keamanannya, didukung dengan Pilot yang berpengalaman serta teknisi yang selalu sigap mengecek mesin agar siap terbang tanpa masalah, membawa Anda terbang menikmati birunya langit dengan perasaan aman dan nyaman.
Itulah Perbedaan Jenis Pesawat Airbus, Boeing, ATR dan Bombardier yang biasa digunakan oleh Maskapai Penerbangan di Indonesia.
Semoga Bermanfaat, Sekian & Terimakasih..